Dalam apel
kesiapsiagaan, yang diikuti oleh semua instansi terkait kebencanaan yang
meliputi unsur Camat, TNI-Polri, BPBD Banjarnegara, Relawan, SAR Banjarnegara,
Damkar Banjarnegara , PMI Banjarnegara, serta Dinas Kesehatan Banjarnegara ini,
Plh. Bupati mengatakan bahwa bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang
diakibatkan parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembapan, temperatur,
dan angin. Mulai dari banjir, angin puting beliung, longsor, abrasi, hingga
gelombang pasang. Kerawanan tersebut bertambah seiring dengan masuknya musim
penghujan.
“Banjarnegara
merupakan wilayah yang rawan bencana dengan potensi bencana yang sangat
beragam. Mulai dari erupsi gunung api Dieng, gempa bumi, tanah longsor, angin
kencang, kebakaran hutan, hingga banjir,” katanya
Tujuan dari
Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi yang digelar hari ini adalah untuk
meningkatkan kesaradaran dan gotong royong seluruh elemen menyikapi terhadap
bencana yang juga menjadi ancaman bagi stabilitas pemerintah daerah maupun
nasional.
“Apel ini
bertujuan untuk meningkatkan kesaradaran dan gotong royong seluruh elemen
menyikapi terhadap bencana yang juga menjadi ancaman bagi stabilitas pemerintah
daerah maupun nasional, selain itu juga merupakan bentuk tanggung jawab kita
bersama dalam memberikan rasa aman dalam upaya mengurangi resiko bencana pada
masyarakat terutama masyarakat yang hidup di daerah rawan bencana,” pungkasnya.
Dalam
kesempatan tersebut, PMI Kabupaten Banjarnegara mengerahkan 25 Relawan berserta
2 Unit Ambulance dan perlengkapan pendukung lainya sebagai wujud sinergitas
bersama pemerintah dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. **alw
0 Komentar