Banjarnegara - Akibat
perang dengan pemandangannya yang sangat mengerikan itu, menggugah
Henry
Dunant,
seorang pengusaha berkebangsaan Swiss (1828 – 1910) yang kebetulan
lewat dalam perjalanannya untuk menemui Kaisar Napoleon III guna
keperluan bisnis. Namun menyaksikan pemandangan yang sangat
mengerikan akibat pertempuran, membuat kesedihannya muncul dan
terlupa akan tujuannya bertemu dengan kaisar. Dia mengumpulkan
orang-orang dari desa-desa sekitarnya dan tinggal di sana selama tiga
hari untuk sungguh-sungguh menghabiskan waktunya guna merawat orang
yang terluka.
Ribuan
orang yang terluka tanpa perawatan dan dibiarkan mati di tempat
karena pelayanan medis yang tidak mencukupi jumlahnya dan tidak
memadai dalam tugas/keterampilan, membuatnya sangat tergugah.
Kata-kata bijaknya yang diungkapkan saat itu, Siamo
tutti fratelli
(Kita semua saudara), membuka hati para sukarelawan untuk melayani
kawan maupun lawan tanpa membedakannya.
Komite
Internasional
Sekembalinya
Dunant ke Swiss, membuatnya terus dihantui oleh mimpi buruk yang
disaksikannya di Solferino. Untuk menghilangkan bayangan buruk dalam
pikirannya dan untuk menarik perhatian dunia akan kenyataan kejamnya
perang, ditulisnya sebuah buku dan diterbitkannya dengan biaya
sendiri pada bulan November 1862. Buku itu diberi judul “Kenangan
dari Solferino”
(Un
Souvenir De Solferino).
Buku
itu mengandung dua gagasan penting yaitu:
> Perlunya
mendirikan perhimpunan
bantuan
di setiap negara yang terdiri dari sukarelawan untuk merawat orang
yang terluka pada waktu perang.
> Perlunya
kesepakatan
internasional
guna melindungi prajurit yang terluka dalam medan perang dan
orang-orang yang merawatnya serta memberikan status netral kepada
mereka.
Selanjutnya
Dunant mengirimkan buku itu kepada keluarga-keluarga terkemuka di
Eropa dan juga para pemimpin militer, politikus, dermawan dan
teman-temannya. Usaha itu segera membuahkan hasil yang tidak terduga.
Dunant diundang kemana-mana dan dipuji dimana-mana. Banyak orang yang
tertarik dengan ide Henry Dunant, termasuk Gustave Moynier, seorang
pengacara dan juga ketua dari The Geneva Public Welfare Society
(GPWS). Moynier pun mengajak Henry Dunant untuk mengemukakan idenya
dalam pertemuan GPWS yang berlangsung pada 9 Februari 1863 di Jenewa.
ternyata, 160 dari 180 orang anggota GPWS mendukung ide Dunant. Pada
saat itu juga ditunjuklah empat orang anggota GPWS dan dibentuklah
KOMITE LIMA untuk memperjuangkan terwujudnya ide Henry Dunant.
Mereka adalah :
-
Gustave Moynier
-
dr. Louis Appia
-
dr. Theodore Maunoir
-
Jenderal Guillame-Hendri Dufour
Next....!
0 Komentar